Mei 20, 2011

Temuan Kunci Penyakit Pernapasan

Ada beberapa gangguan system pernapasan, yang tidak mudah untuk dibedakan sign n symptom antara penyakit yang satu dengan yang lainnya. Namun ada temuan kunci penyakit pernapasan yang sering qt jumpai. Berikut akan qt bahas temuan kunci penyakit emfisema, karsinoma bronkus primer, asma, ppok, dan tb paru.

1. Emfisema

  • Anamnesis : akan didapat awitan sesak yang bertahap, terutama pada perokok
  • Temuan Pemeriksaan : pasien mungkin akan gelisah dan dalam posisi duduk frekuensi napas akan meningkat lalu bibir juga berkerut dan berwarna merah muda. Dada mengembang berlebihan, pemakaian otot Bantu napas dan retraksi interkostal. Bunyi napas menghilang pada auskultasi, kadang-kadang dijumpai mengi. Penurunan hantaran bunyi jantung. Walaupun jarang, dapat terjadi gagal jantung kanan disertai edema perifer.

2. Karsinoma Primer di Bronkus

  • Anamnesis : pasien mengalami malaise, berat badan turun, batuk persisten dan mengalami nyeri pleuritik.
  • Temuan Pemeriksaan : suara serak, horner disertai kanker apeks, limfadenopati supraklavikula, mungkin ditemukan tanda kolaps pada lobus yang terkena. Jari tabuh, dapat ditemukan efusi pleura, dapat ditemukan hepatomegali. Namun, mungkin tidak ada tanda abnormal.

3. Asma

  • Anamnesis : serangan sesak napas pada penderita secara intermitten dan batuk terutama di malam hari.
  • Temuan Pemeriksaan : pasien mungkin dalam keadaan normal di antara serangan. Namun, saat serangan, pasien duduk dan tampak sesak, dispnea akut dan disertai dada mengembang berlebihan. Mengi polifonik di seluruh dada pada auskultasi.

4. PPOK

  • Anamnesis : riwayat batuk produktif selama sekurangnya 2 bln dalam 2 thn berturut-turut. Pasien juga mengalami infeksi paru berulang.
  • Temuan Pemeriksaan : pasien mungkin dalam keadaan sesak dan dalam posisi; frekuensi napas meningkat. Bibir kebiruan. Menggunakann otot bantu napas disertai retraksi interkostal. Nadi sangat kuat dan tremor kasar jari tangan. Fase ekspirasi memanjang dan mengi saat ekspirasi. Dapat ditemukan krepitasi kasar. Hati tergeser ke bawah. Dapat disertai tanda gagal jantungkanan dan edema perifer. Hantaran bunyi jantung melemah. Dapat disertai dengan retensi CO2 berat, kekacauan mental, mengantuk, koma dan edema papil.

5. TB Paru

  • Anamnesis : batuk menetap, dapat ditemukan hemoptisis, demam dan keringat malam, penurunan berat badan akibat penyakitnya. Kontak dengan pengidap tuberculosis.
  • Temuan Pemeriksaan : mungkin normal, mungkin limfadenopati servikalis dan supraklavikula. Bila mengenai lobus atas, nada perkusi pekak di atasklavikula dan terdengar napas bronchial pada auskultasi. Di lobus lain, dapat ditemukan konsolidasi local. Dapat disertai dengan efusi pleura.

Sekarang udah ga bingung lagi kan??? Udah tau cara ngebedainnya kan... tapi karena pengetahuan dan referansi juga terbatas, dimohon juga tanggapan serta partisipasinya pada tulisan ini… kalo ada yang mw nambahin, blh qo.. mkc yah… .

Sumber: Buku Saku Keterampilam Klinis, Jane Darce & Peter Kopelman

Tidak ada komentar: