Januari 22, 2013

Hipertensi "the silent killer".....

Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik  (adequately treated cases)

Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya.

Pertanyaan yang menarik adalah "mengapa hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang besar bahkan sampai saat ini?" Salah satu alternatif jawaban adalah karena hipertensi tidak memberikan gejala yang khas atau tidak bergejala. Kondisi inilah yang disebut sebagai "the silent killer". Data badan kesehatan dunia/ WHO memperlihatkan bahwa hipertensi bertanggung jawab atas 62% kejadian stroke, dan 49% kejadian penyakit jantung iskemik. Tidak terkendalinya tekanan darah secara baik pada seorang penderita hipertensi juga merupakan masalah yang sangat besar. 

Dalam praktek seringkali dijumpai seseorang yang tahu bahwa dirinya menderita hipertensi, namun tidak kontrol dan tidak berobat. Bila ditanya alasannya pun sama "selama ini merasa baik-baik saja kok, tidak ada keluhan". Tekanan darah yang tinggi tidak akan memberikan keluhan yang spesifik, namun merusak organ target. Jantung bekerja lebih keras, pembuluh darah menjadi keras dan menyempit. Bila bergabung dengan berbagai faktor lain (diabetes, hiperlipidemia, merokok) akan memacu timbulnya plak. Plak akan menyempitkan pembuluh darah. Pada suatu titik kritis pembuluh darah akan tersumbat oeh karena lepas (ruptur) dari plak. Bila pembuluh darah di otak yang tersumbat terjadilah stroke. 

Pada pasien dengan hipertensi, ketidakpatuhan terhadap terapi obat adalah antara 15 sampai 54% dan telah diakui sebagai penyebab morbiditas penyakit jantung. Sampai dengan 92% pasien mengalami gejala yang tidak menyenangkan dengan kondisi mereka dan, lebih khusus pada pasien, gejala dapat meningkatkan kepatuhan. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke dan penyakit jantung koroner yang paling konsisten dan penting. Hipertensi meningkatkan risiko stroke 2-4 kali lipat, tidak tergantung pada faktor risiko lainnya.
Fakta yang ada sampai saat ini hipertensi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor-faktor risiko hipertensi antara lain :
1.         Faktor genetik :
  • Usia  hipertensi umumnya berkembang antara 35 – 55 tahun
  • Etnis, Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi
  • Keturunan, beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis.
2.         Faktor lingkungan :
  • Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah        seiring dengan bertambahnya usia.
  • Obesitas, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.
  • Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung.
  • Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan       risiko peningkatan tekanan darah.
Bagi kalian yang memiliki saudara yang menderita hipertensi, atau kalian sendiri yg mengalaminya, modifikasi lah gaya hidup dan patuh minum obatnya....