Merokok empat batang rokok per hari, meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 50 persen.
Jangan main-main dengan penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Seiring perubahan gaya hidup masyarakat, angka kematian akibat penyakit ini terus meningkat. Bahkan di Indonesia, penyakit ini telah menjadi pembunuh nomor satu.
Tak hanya di Indonesia. Penyakit kardiovaskuler juga menjadi momok di seluruh dunia. Dalam perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskuler akan segera menjadi penyebab terbanyak kasus kematian di seluruh dunia. Jadi, waspadalah!
Tanpa upaya pencegahan, masalah kardiovaskuler bisa mengakibatkan berbagai penyakit. Sebuah survei yang disponsori Bayer HealthCare LLC di delapan negara menyebutkan, penyakit yang akan mengintai adalah serangan jantung dan stroke.
Dalam laporan survei itu dijelaskan, serangan jantung terjadi bila arteri koroner tersumbat oleh gumpalan darah. Akibatnya, aliran darah menuju jantung terhambat dan menyebabkan rusaknya sistem syaraf atau otot yang terkena dampak penyumbatan tersebut.
Sementara stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terhambat oleh gumpalan, pecahnya pembuluh darah (arteri) otak. Bila itu terjadi, sebagian otak tidak memperoleh darah dan oksigen yang dibutuhkan.
Para ahli dari American Stroke Association menyatakan, sumbatan pada pembuluh darah yang menuju otak tersebut biasanya disebabkan oleh gumpalan darah. Tersumbat, atau pecahnya pembuluh darah otak ini bisa melumpuhkan sebagian anggota tubuh, menyebabkan gangguan bicara, dan merusak fungsi otak lainnya.
Jika Anda seorang perokok, waspadalah terhadap ancaman penyakit kardiovaskuler. Sebagaimana dijelaskan dalam situs: www.fda.gov, zat-zat yang terkandung dalam rokok seperti nikotin dan karbonmonoksida akan merusak pembuluh darah. Nah, pembuluh darah yang rusak ini, membuat kolesterol mudah terperangkap dan tertimbun pada dinding pembuluh darah. Timbunan kolesterol yang makin lama makin banyak itu menyebabkan pembuluh darah makin sempit sehingga aliran darah kurang lancar.
Tak hanya kolesterol tinggi. Tekanan darah tinggi pun bisa berakibat fatal. Tekanan darah tinggi mengakibatkan aliran darah menekan terlalu keras pada dinding pembuluh darah. Akibatnya, lapisan dinding bagian dalam dari pembuluh darah mengalami kerusakan.
Penyakit gula (diabetes mellitus) pun bisa merusak dinding pembuluh darah. Kondisi ini memudahkan kolesterol tersangkut pada dinding pembuluh darah yang rusak tersebut dan membentuk plak.
Plak pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah terkikis, meninggalkan sisa berupa permukaan yang tidak rata, sehingga mempermudah keping-keping darah (trombosit) terperangkap dan membentuk bekuan darah. Bekuan darah ini lama-kelamaan mengakibatkan sumbatan total pada pembuluh darah. Jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah jantung atau otak, terjadilah serangan jantung atau stroke yang dapat berakibat fatal.
Pencegahan
Meski bisa merenggut nyawa, penyakit jantung dan stroke bisa dicegah. Asal memiliki tekad kuat, siapapun bisa melakukan langkah pencegahan ini. Berikut adalah tips pencegahan penyakit jantung dan stroke dari spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter Djoko Maryono SpJP FIHA.
* Berhenti merokok sedini mungkin.
Nikotin, karbon monoksida, dan zat lainnya yang terkandung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Ini akan memudahkan kolesterol melekat pada dinding pembuluh darah sehingga terbentuk plak. ''Risiko terkena serangan jantung akan meningkat 50 persen jika menghisap empat batang rokok per hari,'' Djoko mengingatkan.
* Olahraga secara teratur
Ketika Anda melakukan aktivitas fisik (olahraga), jantung akan berdenyut lebih cepat. Alhasil, aliran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh akan meningkat. Jumlah kolesterol baik (HDL) pun meningkat. Sebaliknya, kolesterol jahat (LDL) turun. Selain itu, berolahraga juga membantu mengurangi berat badan.
* Perbaiki pola makan.
Batasi konsumsi daging berwarna merah, dan daging unggas maksimal 150 gram per hari. Pada saat yang sama, tingkatkan asupan makanan tinggi serat seperti sereal, sayuran, serta buah-buahan.
* Hindari stres berlebihan.
Stres bisa meningkatkan kadar hormon epinefrin yang merangsang naiknya tekanan darah dan denyut jantung. Keadaan ini akan mempermudah kerusakan dinding pembuluh darah.
* Hindari pola hidup tidak sehat.
Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas (kegemukan). Faktor-faktor ini .
Manfaat Aspirin
Pencegahan memang jauh lebih baik ketimbang pengobatan. Namun, jika gangguan kardiovaskuler telanjur terjadi, mau tak mau upaya pengobatan harus dilakukan.
Menurut dokter Djoko Maryono SpJP FIHA, para dokter biasanya akan melakukan pengobatan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah di pembuluh darah jantung atau otak. ''Hal ini mengingat besarnya peranan trombosis (bekuan darah) dalam memicu timbulnya masalah kardiovaskuler. Langkah ini sangat penting dalam menurunkan angka kematian akibat gangguan kardiovaskuler,'' ujar dokter lulusan Universitas Airlangga, Surabaya ini.
Salah satu obat antitrombotik (pencegah trombosis) yang paling banyak digunakan yaitu Acetyl Salicylic Acid (ASA), yang selama ini dikenal dengan nama aspirin. Berbagai penelitian membuktikan, ASA yang terkandung dalam aspirin dosis rendah dapat mengurangi risiko terbentuknya trombosis.
(bur )http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=302475&kat_id=123
Tidak ada komentar:
Posting Komentar